Rumah Kompos Tani Subur
Sejarah Singkat
Rumah Kompos didirikan oleh seorang pemborong berusia 76 tahun yang memiliki ambisi besar untuk mendukung ekonomi masyarakat di sekitarnya melalui inovasi yang berkelanjutan. Bermula pada tahun 2005, kelompok ternak didirikan sebagai langkah awal menuju pengembangan usaha. Inspirasi besar datang pada tahun 2009, ketika sebuah siaran media dari perguruan tinggi SPP memaparkan potensi luar biasa dari kotoran ternak sebagai bahan dasar pupuk kompos organik. Dengan dukungan penuh dari masyarakat sekitar, Rumah Kompos mulai belajar, bereksperimen, dan menerapkan teknik-teknik pembuatan pupuk kompos organik.
Salah satu eksperimen pertama mereka adalah pada tanaman padi, yang menunjukkan hasil luar biasa. Tanah yang dulunya kering dan tandus menjadi lebih gembur dan siap tanam kembali dalam waktu singkat. Hasil panen meningkat hingga 20%, sebuah pencapaian yang segera menarik perhatian para petani dari luar daerah serta Gabungan Ketua Kelompok Tani (Gampotan). Keberhasilan ini membuka peluang besar bagi Rumah Kompos, termasuk pesanan besar dari Kelurahan Sinduardi pada tahun 2010 untuk 50 ton pupuk kompos.
Meskipun menghadapi keterbatasan modal, Rumah Kompos berhasil menyelesaikan pesanan tersebut dalam waktu empat bulan, sebuah bukti nyata dari prinsip keberanian mereka dalam berinovasi. Pada Agustus 2010, mereka meluncurkan produk secara resmi dengan dukungan penuh dari Dinas Pertanian Sleman. Sejak saat itu, Rumah Kompos diakui sebagai pemain penting di pasar pupuk organik, dengan berbagai kerja sama yang dijalin, termasuk kegiatan magang, studi banding, penelitian, dan kolaborasi dengan media seperti TVRI.
Pemasaran Rumah Kompos juga mendapatkan dorongan signifikan dari Dinas Pertanian Sleman, yang membantu dalam pembuatan website untuk memperluas jangkauan pasar. Kerja sama dengan institusi pendidikan semakin memperkuat posisi mereka di pasar, sementara strategi pemasaran kreatif seperti pemberian undian dan sampel pupuk kepada petani lokal berhasil menunjukkan keunggulan kualitas produk mereka.
Rumah Kompos terus berkembang menjadi lebih dari sekadar produsen pupuk; mereka kini menjadi jembatan penghubung antara universitas, pemerintah, dan petani dari berbagai daerah. Kunjungan rutin dari petani yang ingin belajar membuat pupuk kompos menjadi bukti bahwa Rumah Kompos tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada penyebaran manfaat yang luas. Dengan semangat sosial yang kuat, mereka berupaya untuk menyalurkan manfaat kepada semua pihak yang terlibat, menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Produk Kami
Rumah kompos mengolah kotoran hewan ternak menjadi pupuk kompos yang ditujukan untuk menggemburkan tanah yang rusak akibat bahan kimia menjadi subur dan siap tanam kembali. Hasil produknya meliputi berbagai jenis kompos seperti kompos sapi, kompos kambing, dan pupuk cair. Rumah Kompos selalu memastikan ketersediaan stok pupuk kompos melalui kerja sama erat dengan Ketua Kelompok Ternak setempat. Untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi, Setiap kecamatan diharuskan memiliki pelopor pembuatan pupuk kompos, dan saat ini ada beberapa yang aktif di wilayah ini. Proses pembuatan pupuk kompos memakan waktu 21 hari dari awal hingga akhir. Setiap hari, proses produksi berjalan sehingga setiap hari juga ada pupuk kompos yang siap. Stok kompos disimpan di gudang dan tidak langsung dikemas, dengan sistem pengelolaan yang mengandalkan komunikasi efektif antara tim.